Pengertian Kutipan
Kutipan adalah gagasan, ide, pendapat yang diambil dari berbagai sumber. Proses pegambilan gagasan disebut mengutip. Gagasan bisa diambil dari kamus, artikel, buku, majalah, internet, dan lain-lain.
Prinsip-prinsip Kutipan
a. Sebagai pengutip tidak diperbolehkan membenarkan kata ataupun kalimat yang salah dari sumber kutipan kita.
b. Diperbolehkan menghilangkan bagian-bagian kutipan dengan syarat penghilangan bagian itu tidak menyebabkan perubahan makna atau arti.
Macam-macam Kutipan
a. Kutipan Langsung : Kutipan yang sama persis seperti kutipan aslinya.
b. Kutipan Tidak Langsung : Kutipan yang telah kita ringkas intisarinya dari sumber kutipan asli.
Tekhnik-tekhnik Penulisan Kutipan
1. Kutipan Langsung :
a. Kutipan diintegrasikan dengan teks
b. Jarak antar baris kutipan dua baris
c. Kutipan diapit dengan tanda kutip
2. Kutipan Tidak Langsung :
a. Kutipan diintegrasikan dengan teks
b. Jarak antar baris kutipan spasi rangkap
c. Kutipan tidak diapit tanda kutip
d. Sesudah selesai diberi sumber kutipan
Sumber
http://lytasapi.wordpress.com/2010/06/05/pengertian-fungsi-dan-jenis-kutipan/
http://girlycious09.wordpress.com/2010/12/27/kutipan-dan-daftar-pustaka/
Senin, 03 Desember 2012
Minggu, 25 November 2012
Naskah
- Konvensi Naskah
Naskah dapat diartikan sebagai konsep karangan, karangan tersebut mengandung keaslian yang tinggi. Konvensi adalah suatu tingkah laku yang sudah disepakati dengan meluasnya dan dipatuhi. Jadi konvensi naskah adalah penulisan naskah karangan ilmiah yang berdasarkan kebiasaan, aturan yang sudah lazim, dan sudah disepakati.
- Perbedaan naskah formal, semi formal dan non formal
Formal adalah suatu karya memenuhi semua persyaratan yang dituntut oleh konvensi. Semi formal adalah bila sebuah karangan tidak memenuhi semua persyaratan yang dituntut konvensi. Non formal adalah bila bentuk sebuah karangan tidak memenuhi syarat-syarat formalnya. Jadi dapat disimpulkan perbedaan naskah formal, semi formal dan non formal terletak pada sub babnya.
- Isi konvensi naskah
A. Kelengkapan Awal
Terdiri dari cover, halaman judul, pengesahan, penerimaan, persembahan, abstrak, kata pengantar, daftar tabel, grafik, daftar singkatan.
B. Kelengkapan Isi
Melipui pendahuluan, tubuh karangan yang terdiri dari kajian teori, lokasi objek penelitian, pembahasan dan kesimpulan.
C. Kelengkapan Akhir
Meliputi daftar pustaka, lampiran data, penulisan indeks, dan riwayat hidup.
Sumber
http://logicexploration.blogspot.com/2010/12/konvensi-naskah-dan-penyntingan.html
http://dimasamiluhur.blogspot.com/2012/11/konvensi-naskah.html
http://dwitangeblogs.blogspot.com/2012/11/konvensi-naskah.html
Naskah dapat diartikan sebagai konsep karangan, karangan tersebut mengandung keaslian yang tinggi. Konvensi adalah suatu tingkah laku yang sudah disepakati dengan meluasnya dan dipatuhi. Jadi konvensi naskah adalah penulisan naskah karangan ilmiah yang berdasarkan kebiasaan, aturan yang sudah lazim, dan sudah disepakati.
- Perbedaan naskah formal, semi formal dan non formal
Formal adalah suatu karya memenuhi semua persyaratan yang dituntut oleh konvensi. Semi formal adalah bila sebuah karangan tidak memenuhi semua persyaratan yang dituntut konvensi. Non formal adalah bila bentuk sebuah karangan tidak memenuhi syarat-syarat formalnya. Jadi dapat disimpulkan perbedaan naskah formal, semi formal dan non formal terletak pada sub babnya.
- Isi konvensi naskah
A. Kelengkapan Awal
Terdiri dari cover, halaman judul, pengesahan, penerimaan, persembahan, abstrak, kata pengantar, daftar tabel, grafik, daftar singkatan.
B. Kelengkapan Isi
Melipui pendahuluan, tubuh karangan yang terdiri dari kajian teori, lokasi objek penelitian, pembahasan dan kesimpulan.
C. Kelengkapan Akhir
Meliputi daftar pustaka, lampiran data, penulisan indeks, dan riwayat hidup.
Sumber
http://logicexploration.blogspot.com/2010/12/konvensi-naskah-dan-penyntingan.html
http://dimasamiluhur.blogspot.com/2012/11/konvensi-naskah.html
http://dwitangeblogs.blogspot.com/2012/11/konvensi-naskah.html
Senin, 19 November 2012
Perbedaan Tema, Judul dan Topik
Topik
Pengertian topik berasal dari bahasa Yunani "Topoi" yang berarti tempat. Dalam tulis menulis berarti pokok pembicaraan atau sesuatu yang menjadi landasan penulisan artikel.
Syarat sebuah topik
1. Topik harus menarik perhatian
2. Bermanfaat bagi penulis dan pembaca
3. mempunyai sumber acuan yang jelas
Sumber-sumber mendapatkan sebuah topik
1. Narasumber
2. Bulletin
3. Majalah
4. Hasil perbincangan dengan masyarakat
5. Praktisi isu dari surat kabar
6. Kumpulan judul dan abstrak penelitian
Tema
Tema istilah lainnya sering kita sebut dengan judul. Tema tidak hanya berhenti pada topik saja. Untuk menjadi tema orang harus merumuskan tujuannya. Kesimpulannya tema adalah rumusan masalah/topik dan tujuan yang ingin dicapai.
Syarat sebuah tema
1. Tema menarik perhatian penulis
2. Tema dikenal/diketahui dengan baik
3. Bahan-bahannya dapat diperoleh
4. Tema dibatasi ruang lingkupnya
Sumber-sumber mendapatkan tema
Tema biasanya terdapat di BAB 1 dengan sub bab perumusan masalah dan tujuan penulisan.
Judul
Judul sering diartikan dengan pokok pembahasan. Judul berbeda dengan topik, judul tidak bersinonim dengan topik.
Syarat sebuah judul
1. Asli
2. Relevan
3. Provokatif
4. Singkat
5. Harus berbentuk frasa
6. Awal kata harus huruf kapital
7. Tanpa tanda baca diakhir judul karangan
8. Menarik perhatian
9. Logis
10. Sesuai dengan isi
Sumber-sumber mendapatkan judul
Judul yang baik harus sesuai dengan topik, judul juga harus menunjukan pokok pembicaraan, menarik sehingga membuat orang ingin membaca buku itu.
Sumber
http://yukfuk.wordpress.com/2010/04/22/topik-tema-judul/
http://hadi27.wordpress.com/pengertian-topik-dan-judul/
Pengertian topik berasal dari bahasa Yunani "Topoi" yang berarti tempat. Dalam tulis menulis berarti pokok pembicaraan atau sesuatu yang menjadi landasan penulisan artikel.
Syarat sebuah topik
1. Topik harus menarik perhatian
2. Bermanfaat bagi penulis dan pembaca
3. mempunyai sumber acuan yang jelas
Sumber-sumber mendapatkan sebuah topik
1. Narasumber
2. Bulletin
3. Majalah
4. Hasil perbincangan dengan masyarakat
5. Praktisi isu dari surat kabar
6. Kumpulan judul dan abstrak penelitian
Tema
Tema istilah lainnya sering kita sebut dengan judul. Tema tidak hanya berhenti pada topik saja. Untuk menjadi tema orang harus merumuskan tujuannya. Kesimpulannya tema adalah rumusan masalah/topik dan tujuan yang ingin dicapai.
Syarat sebuah tema
1. Tema menarik perhatian penulis
2. Tema dikenal/diketahui dengan baik
3. Bahan-bahannya dapat diperoleh
4. Tema dibatasi ruang lingkupnya
Sumber-sumber mendapatkan tema
Tema biasanya terdapat di BAB 1 dengan sub bab perumusan masalah dan tujuan penulisan.
Judul
Judul sering diartikan dengan pokok pembahasan. Judul berbeda dengan topik, judul tidak bersinonim dengan topik.
Syarat sebuah judul
1. Asli
2. Relevan
3. Provokatif
4. Singkat
5. Harus berbentuk frasa
6. Awal kata harus huruf kapital
7. Tanpa tanda baca diakhir judul karangan
8. Menarik perhatian
9. Logis
10. Sesuai dengan isi
Sumber-sumber mendapatkan judul
Judul yang baik harus sesuai dengan topik, judul juga harus menunjukan pokok pembicaraan, menarik sehingga membuat orang ingin membaca buku itu.
Sumber
http://yukfuk.wordpress.com/2010/04/22/topik-tema-judul/
http://hadi27.wordpress.com/pengertian-topik-dan-judul/
http://blognya-intan.blogspot.com/2012/11/topik-tema-dan-judul.html
Selasa, 30 Oktober 2012
Paragraf
Paragraf
Paragraf adalah kumpulan suatu kesatuan pikiran yang lebih tinggi dan lebih luas dari pada kalimat. Paragraf juga disebut sebagai karangan singkat.
Syarat-syarat Paragraf
1. Kesatuan
Tiap alinea hanya mengandung satu gagasan pokok atau satu topik.
2. Koherensi
Adanya hubungan yang harmonis, yang memperlihatkan kesatuan bersama antara satu kalimat dengan kalimat lain dalam sebuah alinea.
3. Perkembangan Paragraf
Perkembangan paragraf harus dijaga agar jangan sampai mengambang ke arah yang tidak relevan untuk menjelaskan gagasan pokok.
Unsur-unsur Paragraf
1. Topik
2. Kalimat utama
3. Kalimat penjelas gagasan
4. Judul
Kegunaan Paragraf
Untuk menandai pembukaan topik baru, atau pengembangan lebih lanjut topik sebelumya.
Macam-macam Paragraf
1. Eksposisi : Berisi uraian atau penjelasan tentang suatu topik dengan tujuan memberi informasi.
2. Argumentasi : Membuktikan kebenaran suatu pendapat
3. Deskripsi : Gambaran mengenai suatu hal.
4. Persuasui : Mempengaruhi emosi pembaca.
5. Narasi : Rangkaian peristiwa yang susul-menyusul.
Sumber
http://raipeza24.blogspot.com/2011/10/pengertian-paragraf-alenia.html
http://binakubinamu.blogspot.com/2011/03/pengertian-dan-kegunaan-paragraf.html
http://vixionholick.wordpress.com/2011/11/22/syarat-syarat-paragraf-alinea/
Paragraf adalah kumpulan suatu kesatuan pikiran yang lebih tinggi dan lebih luas dari pada kalimat. Paragraf juga disebut sebagai karangan singkat.
Syarat-syarat Paragraf
1. Kesatuan
Tiap alinea hanya mengandung satu gagasan pokok atau satu topik.
2. Koherensi
Adanya hubungan yang harmonis, yang memperlihatkan kesatuan bersama antara satu kalimat dengan kalimat lain dalam sebuah alinea.
3. Perkembangan Paragraf
Perkembangan paragraf harus dijaga agar jangan sampai mengambang ke arah yang tidak relevan untuk menjelaskan gagasan pokok.
Unsur-unsur Paragraf
1. Topik
2. Kalimat utama
3. Kalimat penjelas gagasan
4. Judul
Kegunaan Paragraf
Untuk menandai pembukaan topik baru, atau pengembangan lebih lanjut topik sebelumya.
Macam-macam Paragraf
1. Eksposisi : Berisi uraian atau penjelasan tentang suatu topik dengan tujuan memberi informasi.
2. Argumentasi : Membuktikan kebenaran suatu pendapat
3. Deskripsi : Gambaran mengenai suatu hal.
4. Persuasui : Mempengaruhi emosi pembaca.
5. Narasi : Rangkaian peristiwa yang susul-menyusul.
Sumber
http://raipeza24.blogspot.com/2011/10/pengertian-paragraf-alenia.html
http://binakubinamu.blogspot.com/2011/03/pengertian-dan-kegunaan-paragraf.html
http://vixionholick.wordpress.com/2011/11/22/syarat-syarat-paragraf-alinea/
Kalimat Efektif
Kalimat Efektif
Kalimat efektif adalah kalimat yang mengungkapkan pikiran atau gagasan yang disampaikan sehingga dapat dipahami dan dimengerti oleh orang lain.
Syarat-syarat Kalimat Efektif
1. Kesatuan gagasan
Memiliki subjek, predikat, serta unsur-unsur lain yang saling mendukung serta membentuk kesatuan tunggal.
2. Kesejajaran
Memiliki kesamaan imbuhan. Jika bagian kalimat itu menggunakan kata kerja berimbuhan di-, bagian kalimat yang lainnya pun harus menggunakan di- pula.
3. Kehematan
Kalimat efektif tidak boleh menggunakan kata-kata yang tidak perlu atau kata-kata yang berlebih. Penggunaan kata yang berlebih hanya aan mengaburkan maksud kalimat.
4. Penekanan
Kalimat yang dipentingkan harus diberi penekanan. Caranya :
- Mengubah posisi dalam kalimat, yakni dengan cara meletakkan bagian yang penting didepan kalimat
- Menggunakan partikel
- Menggunakan repetisi, yakni mengulang-ulang kata yang dianggap penting
- Menggunakan pertentangan
5. Kelogisan
Kalimat efektif harus mudah dipahami. Dalam hal ini hubungan unsr-unsur dalam kalimat harus memiliki hubungan yang logis atau masuk akal.
Sumber
http://www.slideshare.net/BrilianUcupperrzPusannk/pengertian-kalimat-efektif
http://s3fti.wordpress.com/2011/12/10/pengertian-syarat-syarat-dan-contoh-kalimat-efektif/
Sumber
http://www.slideshare.net/BrilianUcupperrzPusannk/pengertian-kalimat-efektif
http://s3fti.wordpress.com/2011/12/10/pengertian-syarat-syarat-dan-contoh-kalimat-efektif/
Senin, 29 Oktober 2012
KALIMAT
PENGERTIAN KALIMAT
Sekurang-kurangnya kalimat dalam ragam resmi, baik lisan maupun tertulis, harus memiliki
subjek (S) dan predikat (P). kalau tidak memiliki unsur subjek dan unsur predikat, pernyataan itu
bukanlah kalimat. Dengan kata yang seperti itu hanya dapat disebut sebagai frasa. Inilah yang
membedakan kalimat dengan frasa.
Kalimat adalah satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan atau tulisan yang mengungkapkan
pikiran yang utuh. Dalam wujud lisan kalimat diucapkan dengan suara naik turun, dan keras lembut,
disela jeda, dan diakhiri dengan intonasi akhir. Dalam wujud tulisan berhuruf latin kalimat dimulai
dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik. (.), tanda tanya (?) dan tanda seru (!).
Unsur-unsur kalimat
1. Subjek
Subjek adalah unsur pokok yang terdapat pada sebuah kalimat di samping unsur predikat. Dengan mengetahui ciri-ciri subjek secara lebih terperinci, kalimat yang dihasilkan dapat terpelihara strukturnya.
¨ Jawaban atas Pertanyaan Apa atau Siapa
Penentuan subjek dapat dilakukan dengan mencari jawaban atas pertanyaan apa atau siapa yang dinyatakan dalam suatu kalimat. Untuk subjek kalimat yang berupa manusia, biasanya digunakan kata tanya siapa.
¨ Disertai Kata Itu
Kebanyakan subjek dalam bahasa Indonesia bersifat takrif (definite). Untuk menyatakan takrif, biasanya digunakan kata itu. Subjek yang sudah takrif misalnya nama orang, nama negara, instansi, atau nama diri lain dan juga pronomina tidak disertai kataitu.
¨ Didahului Kata Bahwa
Di dalam kalimat pasif kata bahwa merupakan penanda bahwa unsur yang menyertainya adalah anak kalimat pengisi fungsi subjek. Di samping itu, kata bahwa juga merupakan penanda subjek yang berupa anak kalimat pada kalimat yang menggunakan kata adalah atau ialah.
¨ Mempunyai Keterangan Pewatas Yang
Kata yang menjadi subjek suatu kalimat dapat diberi keterangan lebih lanjut dengan menggunakan penghubung yang. Keterangan ini dinamakan keterangan pewatas.
¨ Tidak Didahului Preposisi
Subjek tidak didahului preposisi, seperti dari, dalam, di, ke,kepada, pada. Orang sering memulai kalimat dengan menggunakan kata-kata seperti itu sehingga menyebabkan kalimat-kalimat yang dihasilkan tidak bersubjek.
¨ Berupa Nomina atau Frasa Nominal
Subjek kebanyakan berupa nomina atau frasa nominal. Di samping nomina, subjek dapat berupa verba atau adjektiva, biasanya, disertai kata penunjuk itu.
2. Predikat
Predikat juga merupakan unsur utama suatu kalimat di samping subjek Bagian ini khusus membicarakan ciri-ciri predikat secara lebih terperinci.
¨ Jawaban atas Pertanyaan Mengapa atau Bagaimana
Dilihat dari segi makna, bagian kalimat yang memberikan informasi atas pertanyaan mengapa atau bagaimana adalah predikat kalimat. Pertanyaan sebagai apa atau jadi apa dapat digunakan untuk menentukan predikat yang berupa nomina penggolong (identifikasi). Kata tanya berapa dapat digunakan untuk menentukan predikat yang berupa numeralia (kata bilangan) atau frasa numeralia.
¨ Kata Adalah atau Ialah
Predikat kalimat dapat berupa kata adalah atau ialah. Predikat itu terutama digunakan jika subjek kalimat berupa unsur yang panjang sehingga batas antara subjek dan pelengkap tidak jelas.
¨ Dapat Diingkarkan
Predikat dalam bahasa Indonesia mempunyai bentuk pengingkaran yang diwujudkan oleh kata tidak. Bentuk pengingkaran tidak ini digunakan untuk predikat yang berupa verba atau adjektiva. Di samping tidak sebagai penanda predikat, kata bukan juga merupakan penanda predikat yang berupa nomina atau predikat kata merupakan.
¨ Dapat Disertai Kata-kata Aspek atau Modalitas
Predikat kalimat yang berupa verba atau adjektiva dapat disertai kata-kata aspek seperti telah, sudah, sedang, belum, dan akan. Kata-kata itu terletak di depan verba atau adjektiva. Kalimat yang subjeknya berupa nomina bernyawa dapat juga disertai modalitas, kata-kata yang menyatakan sikap pembicara (subjek), seperti ingin, hendak, dan mau.
¨ Unsur Pengisi Predikat
Predikat suatu kalimat dapat berupa:
- Kata, misalnya verba, adjektiva, atau nomina.
- Frasa, misalnya frasa verbal, frasa adjektival, frasa nominal, frasa numeralia (bilangan).
3 Objek
Unsur kalimat ini bersifat wajib dalam susunan kalimat aktif transitif yaitu kalimat yang sedikitnya mempunyai tiga unsur utama, subjek, predikat, dan objek. Predikat yang berupa verba intransitif (kebanyakan berawalan ber- atau ter-) tidak memerlukan objek, sedangkan verba transitif yang memerlukan objek kebanyakan berawalan me-. Ciri-ciri objek ini sebagai berikut.
¨ Langsung di Belakang Predikat
Objek hanya memiliki tempat di belakang predikat, tidak pernah mendahului predikat.
¨ Dapat Menjadi Subjek Kalimat Pasif
Objek yang hanya terdapat dalam kalimat aktif dapat menjadi subjek dalam kalimat pasif. Perubahan dari aktif ke pasif ditandai dengan perubahan unsur objek dalam kalimat aktif menjadi subjek dalam kalimat pasif yang disertai dengan perubahan bentuk verba predikatnya.
¨ Tidak Didahului Preposisi
Objek yang selalu menempati posisi di belakang predikat tidak didahului preposisi. Dengan kata lain, di antara predikat dan objek tidak dapat disisipkan preposisi.
¨ Didahului Kata Bahwa
Anak kalimat pengganti nomina ditandai oleh kata bahwa dan anak kalimat ini dapat menjadi unsur objek dalam kalimat transitif.
4. Pelengkap
Pelengkap dan objek memiliki kesamaan. Kesamaan itu ialah kedua unsur kalimat ini :
- Bersifat wajib ada karena melengkapi makna verba predikat kalimat.
- Menempati posisi di belakang predikat.
- Tidak didahului preposisi.
Perbedaannya terletak pada kalimat pasif. Pelengkap tidak menjadi subjek dalam kalimat pasif. Jika terdapat objek dan pelengkap dalam kalimat aktif, objeklah yang menjadi subjek kalimat pasif, bukan pelengkap. Berikut ciri-ciri pelengkap.
¨ Di Belakang Predikat
Ciri ini sama dengan objek. Perbedaannya, objek langsung di belakang predikat, sedangkan pelengkap masih dapat disisipi unsur lain, yaitu objek. Contohnya terdapat pada kalimat berikut.
a) Diah mengirimi saya buku baru.
b) Mereka membelikan ayahnya sepeda baru.
Unsur kalimat buku baru, sepeda baru di atas berfungsi sebagai pelengkap dan tidak mendahului predikat.
¨ Tidak Didahului Preposisi
Seperti objek, pelengkap tidak didahului preposisi. Unsur kalimat yang didahului preposisi disebut keterangan. Ciri-ciri unsur keterangan dijelaskan setelah bagian ini.
5. Keterangan
Keterangan merupakan unsur kalimat yang memberikan informasi lebih lanjut tentang suatu yang dinyatakan dalam kalimat; misalnya, memberi informasi tentang tempat, waktu, cara, sebab, dan tujuan. Keterangan ini dapat berupa kata, frasa, atau anak kalimat. Keterangan yang berupa frasa ditandai oleh preposisi, seperti di, ke, dari, dalam, pada, kepada, terhadap, tentang,oleh, dan untuk. Keterangan yang berupa anak kalimat ditandai dengan kata penghubung, seperti ketika, karena, meskipun,supaya, jika, dan sehingga. Berikut ini beberapa ciri unsur keterangan.
¨ Bukan Unsur Utama
Berbeda dari subjek, predikat, objek, dan pelengkap, keterangan merupakan unsur tambahan yang kehadirannya dalam struktur dasar kebanyakan tidak bersifat wajib.
¨ Tidak Terikat Posisi
Di dalam kalimat, keterangan merupakan unsur kalimat yang memiliki kebebasan tempat. Keterangan dapat menempati posisi di awal atau akhir kalimat, atau di antara subjek dan predikat.
¨ Jenis Keterangan
Keterangan dibedakan berdasarkan perannya di dalam kalimat.
1. Keterangan Waktu
1. Keterangan Waktu
Keterangan waktu dapat berupa kata, frasa, atau anak kalimat. Keterangan yang berupa kata adalah kata-kata yang menyatakan waktu, seperti kemarin, besok, sekarang, kini, lusa, siang, danmalam. Keterangan waktu yang berupa frasa merupakan untaian kata yang menyatakan waktu, seperti kemarin pagi, hari Senin, 7 Mei, dan minggu depan. Keterangan waktu yang berupa anak kalimat ditandai oleh konjungtor yang menyatakan waktu, sepertisetelah, sesudah, sebelum, saat, sesaat, sewaktu, dan ketika.
2. Keterangan Tempat
2. Keterangan Tempat
Keterangan tempat berupa frasa yang menyatakan tempat yang ditandai oleh preposisi, seperti di, pada, dan dalam.
3.Keterangan Cara
3.Keterangan Cara
Keterangan cara dapat berupa kata ulang, frasa, atau anak kalimat yang menyatakan cara. Keterangan cara yang berupa kata ulang merupakan perulangan adjektiva. Keterangan cara yang berupa frasa ditandai oleh kata dengan atau secara. Terakhir, keterangan cara yang berupa anak kalimat ditandai oleh kata dengan dan dalam.
4. Keterangan Sebab
4. Keterangan Sebab
Keterangan sebab berupa frasa atau anak kalimat. Keterangan sebab yang berupa frasa ditandai oleh kata karena atau lantaranyang diikuti oleh nomina atau frasa nomina. Keterangan sebab yang berupa anak kalimat ditandai oleh konjungtor karena ataulantaran.
5. Keterangan Tujuan
5. Keterangan Tujuan
Keterangan ini berupa frasa atau anak kalimat. Keterangan tujuan yang berupa frasa ditandai oleh kata untuk atau demi, sedangkan keterangan tujuan yang berupa anak kalimat ditandai oleh konjungtor supaya, agar, atau untuk.
6. Keterangan Aposisi
6. Keterangan Aposisi
Keterangan aposisi memberi penjelasan nomina, misalnya, subjek atau objek. Jika ditulis, keterangan ini diapit tanda koma, tanda pisah (–), atau tanda kurang.
Perhatikan contoh berikut.
¨ Dosen saya, Bu Erwin, terpilih sebagai dosen teladan.
7. Keterangan Tambahan
7. Keterangan Tambahan
Keterangan tambahan memberi penjelasan nomina (subjek ataupun objek), tetapi berbeda dari keterangan aposisi. Keterangan aposisi dapat menggantikan unsur yang diterangkan, sedangkan keterangan tambahan tidak dapat menggantikan unsur yang diterangkan. Seperti contoh berikut.
¨ Siswanto, mahasiswa tingkat lima, mendapat beasiswa.
Keterangan tambahan (tercetak miring) itu tidak dapat menggantikan unsur yang diterangkan yaitu kata Siswanto.
8. Keterangan Pewatas
8. Keterangan Pewatas
Keterangan pewatas memberikan pembatas nomina, misalnya, subjek, predikat, objek, keterangan, atau pelengkap. Jika keterangan tambahan dapat ditiadakan, keterangan pewatas tidak dapat ditiadakan. Contohnya sebagai berikut.
¨ Mahasiswa yang mempunyai IP tiga lebih mendapat beasiswa.
Contoh diatas menjelaskan bahwa bukan semua mahasiswa yang mendapat beasiswa, melainkan hanya mahasiswa yang mempunyai IP tiga lebih.
Pola kalimat
Kalimat Dasar Berpola S P
Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek dan predikat. Predikat kalimat untuk tipe ini dapat berupa kata kerja, kata benda,
kata sifat, atau kata bilangan. Misalnya:
o Mereka / sedang berenang.
S P (kata kerja)
o Ayahnya / guru SMA.
S P (kata benda)
o Gambar itu / bagus.
S P (kata sifat)
o Peserta penataran ini / empat puluh orang.
S P (kata bilangan)
Kalimat Dasar Berpola S P O
Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek, predikat, dan objek. subjek berupa nomina atau frasa nominal, predikat berupa
verba transitif, dan objek berupa nomina atau frasa nominal. Misalnya:
Mereka / sedang menyusun / karangan ilmiah.
S P O
Kalimat Dasar Berpola S P Pel.
Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek, predikat, dan pelengkap. Subjek berupa nomina atau frasa nominal, predikat
berupa verba intransitif atau kata sifat, dan pelengkap berupa nomina atau adjektiva. Misalnya:
Anaknya / beternak / ayam.
S P Pel.
Kalimat Dasar Berpola S P O Pel.
Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek, predikat, objek, dan pelengkap. subjek berupa nomina atau frasa nominal, predikat
berupa verba intransitif, objek berupa nomina atau frasa nominal, dan pelengkap berupa nomina atau frasa nominal. Misalnya:
Dia / mengirimi / saya / surat.
S P O Pel.
Kalimat Dasar Berpola S P K
Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek, predikat, dan harus memiliki unsur keterangan karena diperlukan oleh predikat.
Subjek berupa nomina atau frasa nominal, predikat berupa verba intransitif, dan keterangan berupa frasa berpreposisi. Misalnya:
Mereka / berasal / dari Surabaya.
S P K
Kalimat Dasar Berpola S P O K
Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek, predikat, objek, dan keterangan. subjek berupa nomina atau frasa nomina, predikat
berupa verba intransitif, objek berupa nomina atau frasa nominal, dan keterangan berupa frasa berpreposisi. Misalnya:
Kami / memasukkan / pakaian / ke dalam lemari.
S P O K
Kalimat Dasar Berpola S P Pel. K
Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek, predikat, pelengkap, dan keterangan. Subjek berupa nomina atau frasa nominal,
predikat berupa verba intransitif atau kata sifat, pelengkap berupa nomina atau adjektiva, dan keterangan berupa frasa
berpreposisi. Misalnya :
Ungu / bermain / musik / di atas panggung.
S P Pel. K
Kalimat Dasar Berpola S P O Pel. K
Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek, predikat, objek, pelengkap, dan keterangan. subjek berupa nomina atau frasa
nominal, predikat berupa verba intransitif, objek berupa nomina atau frasa nominal, pelengkap berupa nomina atau frasa
nominal, dan keterangan berupa frasa berpreposisi. Misalnya:
Dia / mengirimi / ibunya / uang / setiap bulan.
S P O Pel. K
Macam-macam Kalimat
Kalimat Tunggal
Kalimat tunggal adalah kalimat yang hanya mempunyai satu pola kalimat
Kalimat Majemuk
Kalimat majemuk adalah kalimat yang mempunyai dua pola kalimat atau lebih. Setiap kalimat majemuk mempunyai kata penghubung yang berbeda, sehingga jenis kalimat tersebut dapat diketahui dengan cara melihat kata penghubung yang digunakannya.
Kalimat Majemuk Setara
Kalimat majemuk setara yaitu penggabungan dua kalimat atau lebih kalimat tunggal yang kedudukannya sejajar atau sederajat.
Kalimat Majemuk Bertingkat
Kalimat majemuk bertingkat yaitu penggabungan dua kalimat atau lebih kalimat tunggal yang kedudukannya berbeda. Di dalam kalimat majemuk bertingkat terdapat unsur induk kalimat dan anak kalimat. Anak kalimat timbul akibat perluasan pola yang terdapat pada induk kalimat.
Sumber
http://kumpulanmakalahmatakuliahakpercianjur.blogspot.com/p/pola-dasar-kalimat-bahasa-indonesia.html
Jumat, 19 Oktober 2012
Ragam Bahasa
Ragam Bahasa
Varian dari sebuah bahasa menurut pemakaian. Variasinya berbentuk dialek, aksen, laras, gaya atau berbagai variasi sosiolinguistik lainnya.
Penyebab Adanya Ragam Bahasa
1. Perbedaan Wilayah
Setiap daerah mempunyai perbedaan kultur atau daerah hidup yang berbeda.
2. Perbedaan Demografi
Setiap daerah memiliki dataran yang berbeda seperti di daerah pantai, pegunungan yang biasanya cenderung menggunakan bahasa yang singkat jelas dan dengan intonasi volume suara lebih besar. Berbeda dengan pemukiman padat penduduk.
3.Perbedaan Adat Istiadat
Setiap daerah mempunyai bahasa nenek moyang sendiri-sendiri dan berbeda-beda.
Cara Pengungkapan
1.Lisan
Ragam bahasa lisan adalah bahan yang dihasilkan alat ucap dengan fonem sebagai unsur dasar. Ciri-ciri ragam bahasa lisan :
- Memerlukan kehadiran orang lain
- Unsur gramatikal tidak dinyatakan secara lengkap
- Terikat ruang dan waktu
- Dipengaruhi oleh tinggi rendahnya suara
Kelebihan ragam bahasa lisan adalah dapat menatap langsung ekspresi orang sebagai lawan bicara.
2. Tulisan
Ragam bahasa tulisan adalah bahasa yang dihasilkan dengan memanfaatkan tulisan dengan huruf sebagai unsur dasarnya. Ciri-ciri ragam bahasa tulisan :
- Tidak memerlukan keberadaan orang lain
- Unsur gramatikal dinyatakan secara lengkap
- Tidak terlihat ruang dan waktu
- Dipengaruhi oleh tanda baca atau ejaan
Kekurangan ragam bahasa tulisan adalah terjadi kesalahan tanggapan antara pembaca dan penulis, kurang jelas penyampaian makna yang dimaksud.
Situasi Ragam Bahasa
1. Formal
Ciri-ciri ragam bahasa formal :
- Menggunakan unsur gramatikal secara eksplisit dan konsisten
- Menggunakan imbuhan secara lengkap
- Menggunakan kata ganti resmi
- Menggunakan kata baku
- Menggunakan EYD
- Menghindari unsur kedaerahan
2. Non Formal
Ragam bahasa non formal digunakan ketika kita berada dalam situasi yang tidak formal/
Sumber
http://nurfatomi.wordpress.com/2011/10/15/ragam-bahasa-indonesia-2/
http://she2008.wordpress.com/2010/10/04/ragam-bahasa/
http://lytasapi.wordpress.com/2010/03/08/ragam-bahasa-dan-penggunaan-bahasa/
id.wikipedia.org/wiki/Ragam_bahasa
Varian dari sebuah bahasa menurut pemakaian. Variasinya berbentuk dialek, aksen, laras, gaya atau berbagai variasi sosiolinguistik lainnya.
Penyebab Adanya Ragam Bahasa
1. Perbedaan Wilayah
Setiap daerah mempunyai perbedaan kultur atau daerah hidup yang berbeda.
2. Perbedaan Demografi
Setiap daerah memiliki dataran yang berbeda seperti di daerah pantai, pegunungan yang biasanya cenderung menggunakan bahasa yang singkat jelas dan dengan intonasi volume suara lebih besar. Berbeda dengan pemukiman padat penduduk.
3.Perbedaan Adat Istiadat
Setiap daerah mempunyai bahasa nenek moyang sendiri-sendiri dan berbeda-beda.
Cara Pengungkapan
1.Lisan
Ragam bahasa lisan adalah bahan yang dihasilkan alat ucap dengan fonem sebagai unsur dasar. Ciri-ciri ragam bahasa lisan :
- Memerlukan kehadiran orang lain
- Unsur gramatikal tidak dinyatakan secara lengkap
- Terikat ruang dan waktu
- Dipengaruhi oleh tinggi rendahnya suara
Kelebihan ragam bahasa lisan adalah dapat menatap langsung ekspresi orang sebagai lawan bicara.
2. Tulisan
Ragam bahasa tulisan adalah bahasa yang dihasilkan dengan memanfaatkan tulisan dengan huruf sebagai unsur dasarnya. Ciri-ciri ragam bahasa tulisan :
- Tidak memerlukan keberadaan orang lain
- Unsur gramatikal dinyatakan secara lengkap
- Tidak terlihat ruang dan waktu
- Dipengaruhi oleh tanda baca atau ejaan
Kekurangan ragam bahasa tulisan adalah terjadi kesalahan tanggapan antara pembaca dan penulis, kurang jelas penyampaian makna yang dimaksud.
Situasi Ragam Bahasa
1. Formal
Ciri-ciri ragam bahasa formal :
- Menggunakan unsur gramatikal secara eksplisit dan konsisten
- Menggunakan imbuhan secara lengkap
- Menggunakan kata ganti resmi
- Menggunakan kata baku
- Menggunakan EYD
- Menghindari unsur kedaerahan
2. Non Formal
Ragam bahasa non formal digunakan ketika kita berada dalam situasi yang tidak formal/
Sumber
http://nurfatomi.wordpress.com/2011/10/15/ragam-bahasa-indonesia-2/
http://she2008.wordpress.com/2010/10/04/ragam-bahasa/
http://lytasapi.wordpress.com/2010/03/08/ragam-bahasa-dan-penggunaan-bahasa/
id.wikipedia.org/wiki/Ragam_bahasa
Jumat, 05 Oktober 2012
BAHASA
Pengertian Bahasa
Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang digunakan untuk berkomunikasi oleh masyarakat pemakainya. Bahasa yang baik berkembang berdasarkan suatu sistem, yaitu seperangkat aturan yang dipatuhi oleh pemakainya. Bahasa sendiri berfungsi sebagai sarana komunikasi serta sebagai sarana integrasi dan adaptasi.
Bahasa sebagai alat komunikasi terbagi menjadi dua, yaitu :
- Alat komunikasi bahasa
Bahasa yang digunakan oleh manusia adalah contohnya. Bahasa alami juga berdasarkan visual daripada rangsangan pendengaran, contohnya pada bahasa isyarat dan tulis.
- Alat komunikasi non bahasa
Pesan disampaikan tidak menggunakan kata-kata. Contohnya adalah menggunakan gerak isyarat, bahasa tubuh, ekspresi wajah dan kontak mata, penggunaan objek seperti pakaian, potongan rambut, dan sebagainya, simbol-simbol, serta cara berbicara seperti intonasi, penekana, kualitas suara, gaya emosi, dan gaya berbicara..
Dipengertian bahasa tadi terdapat kata bunyi, dan arti dari bunyi itu sendiri adalah getaran yang merangsang alat pendengar kita.
Fungsi Bahasa
- Komunikasi
Bahasa merupakan saluran perumusan maksud kita, melahirkan perasaan kita dan memungkinkan kita menciptakan kerja sama dengan sesama warga. Ia mengatur berbagai macam aktivitas kemasyarakatan, merencanakan dan mengarahkan masa depan kita (Gorys Keraf, 1997 : 4).
- Ekspresi Diri
Bahasa menyatakan secara terbuka segala sesuatu yang tersirat di dalam dada kita, sekurang-kurangnya untuk memaklumkan keberadaan kita. Unsur-unsur yang mendorong ekspresi diri :
* Agar menarik perhatian orang lain terhadap kita
* Keinginan untuk membebaskan diri kita dari semua tekanan emosi
- Integrasi & Adaptasi Sosial
Pada saat beradaptasi dilingkungan sosial tertentu, kita akan memilih bahasa yang akan kita gunakan bergantung pada situasi dan kondisi yang kita hadapi. Kita akan menggunakan bahasa yang berbeda pada orang yang berbeda. Kita akan menggunakan bahasa yang nonstandar dilingkungan teman-teman dan menggunakan bahasa standar pada orang tua atau pada orang yang kita hormati.
- Kontrol Sosial
Bahasa sangat efektif. Kontrol sosial dapat diterapkan pada diri sendiri atau pada masyarakat. Berbagai penerangan, informasi, maupun pendidikan disampaikan melalui bahasa. Buku-buku pelajaran dan buku-buku instruksi adalah salah satu contoh penggunaan bahasa sebagai alat kontrol sosial.
Perkembangan Bahasa Indonesia
1. Perkembangan Bahasa Indonesia Sebelum Merdeka
Pada dasarnya Bahasa Indonesia berasal dari Bahasa Melayu. Pada zaman Sriwijaya, bahasa Melayu dipakai sebagai bahasa penghubung antar suku di Nusantara dan sebagai bahasa yang digunakan dalam perdagangan antara pedagang dari dalam Nusantara dan dari luar Nusantara.
2. Perkembangan Bahasa Indonesia Sesudah Merdeka
Bahasa Indonesia lahir pada tanggal 28 Oktober 1928. Pada saat itu, para pemuda dari berbagai pelosok Nusantara berkumpul dalam rapat, para pemuda berikrar :
1. Kami Putra dan Putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, Tanah Air Indonesia.
2. Kami Putra dan Putri Indonesia mengaku berbangsa satu, Bangsa Indonesia.
3. Kami Putra dan Putri Indonesia mengaku menjunjung tinggi bahasa persatuan, Bahasa Indonesia.
Kedudukan Bahasa Indonesia
A. Sebagai Bahasa Nasional
Bahasa Indonesia dalam kehidupan berbangsa dan bernegara juga memiliki kedudukan yaitu sebagai bahasa nasional, dimulai sejak Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928. Bahasa Indonesia mempunyai fungsi yang sangat penting :
1. Lambang kebanggaan bangsa
2. Lambang identitas nasional
3. Alat perhubungan anta warga, daerah dan budaya
4. Alat yang memungkinkan penyatuan berbagai suku bangsa dengan latar belakang sosial budaya dan
bahasanya masing-masing ke dalam kesatuan kebangsaan Indonesia
B. Sebagai Bahasa Negara
Ini tercantum dalam UUD 1945. Bahasa Indonesia memilik fungsi sebagai berikut :
1. Bahasa resmi kenegaraan
2. Bahasa pengantar resmi di lembaga pendidikan
3. Bahasa resmi didalam perhubungan pada tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan
pelaksanaan pembangunan serta pemerintah
4. Bahasa resmi didalam pengembangan kebudayaan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan serta teknologi
modern.
SUMBER :
http://carapedia.com/pengertian_definisi_bahasa_menurut_para_ahli_info494.html
http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=alat%20komunikasi%20bahasa&source=web&cd=1&cad=rja&ved=0CB0QFjAA&url=http%3A%2F%2Ft_wahyu.staff.gunadarma.ac.id%2FDownloads%2Ffiles%2F4761%2FBAB1.htm&ei=Hp9vUO7HA4iHrAftnIHIBA&usg=AFQjCNHIWr1iATMMuzlVqJdTE4fFbgrf0g
http://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi_nonverbal
http://jaririndu.blogspot.com/2012/01/sejarah-perkembangan-bahasa-indonesia.html
http://kadek-adi.blogspot.com/2011/11/kedudukan-dan-fungsi-bahasa-indonesia.html
Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang digunakan untuk berkomunikasi oleh masyarakat pemakainya. Bahasa yang baik berkembang berdasarkan suatu sistem, yaitu seperangkat aturan yang dipatuhi oleh pemakainya. Bahasa sendiri berfungsi sebagai sarana komunikasi serta sebagai sarana integrasi dan adaptasi.
Bahasa sebagai alat komunikasi terbagi menjadi dua, yaitu :
- Alat komunikasi bahasa
Bahasa yang digunakan oleh manusia adalah contohnya. Bahasa alami juga berdasarkan visual daripada rangsangan pendengaran, contohnya pada bahasa isyarat dan tulis.
- Alat komunikasi non bahasa
Pesan disampaikan tidak menggunakan kata-kata. Contohnya adalah menggunakan gerak isyarat, bahasa tubuh, ekspresi wajah dan kontak mata, penggunaan objek seperti pakaian, potongan rambut, dan sebagainya, simbol-simbol, serta cara berbicara seperti intonasi, penekana, kualitas suara, gaya emosi, dan gaya berbicara..
Dipengertian bahasa tadi terdapat kata bunyi, dan arti dari bunyi itu sendiri adalah getaran yang merangsang alat pendengar kita.
Fungsi Bahasa
- Komunikasi
Bahasa merupakan saluran perumusan maksud kita, melahirkan perasaan kita dan memungkinkan kita menciptakan kerja sama dengan sesama warga. Ia mengatur berbagai macam aktivitas kemasyarakatan, merencanakan dan mengarahkan masa depan kita (Gorys Keraf, 1997 : 4).
- Ekspresi Diri
Bahasa menyatakan secara terbuka segala sesuatu yang tersirat di dalam dada kita, sekurang-kurangnya untuk memaklumkan keberadaan kita. Unsur-unsur yang mendorong ekspresi diri :
* Agar menarik perhatian orang lain terhadap kita
* Keinginan untuk membebaskan diri kita dari semua tekanan emosi
- Integrasi & Adaptasi Sosial
Pada saat beradaptasi dilingkungan sosial tertentu, kita akan memilih bahasa yang akan kita gunakan bergantung pada situasi dan kondisi yang kita hadapi. Kita akan menggunakan bahasa yang berbeda pada orang yang berbeda. Kita akan menggunakan bahasa yang nonstandar dilingkungan teman-teman dan menggunakan bahasa standar pada orang tua atau pada orang yang kita hormati.
- Kontrol Sosial
Bahasa sangat efektif. Kontrol sosial dapat diterapkan pada diri sendiri atau pada masyarakat. Berbagai penerangan, informasi, maupun pendidikan disampaikan melalui bahasa. Buku-buku pelajaran dan buku-buku instruksi adalah salah satu contoh penggunaan bahasa sebagai alat kontrol sosial.
Perkembangan Bahasa Indonesia
1. Perkembangan Bahasa Indonesia Sebelum Merdeka
Pada dasarnya Bahasa Indonesia berasal dari Bahasa Melayu. Pada zaman Sriwijaya, bahasa Melayu dipakai sebagai bahasa penghubung antar suku di Nusantara dan sebagai bahasa yang digunakan dalam perdagangan antara pedagang dari dalam Nusantara dan dari luar Nusantara.
2. Perkembangan Bahasa Indonesia Sesudah Merdeka
Bahasa Indonesia lahir pada tanggal 28 Oktober 1928. Pada saat itu, para pemuda dari berbagai pelosok Nusantara berkumpul dalam rapat, para pemuda berikrar :
1. Kami Putra dan Putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, Tanah Air Indonesia.
2. Kami Putra dan Putri Indonesia mengaku berbangsa satu, Bangsa Indonesia.
3. Kami Putra dan Putri Indonesia mengaku menjunjung tinggi bahasa persatuan, Bahasa Indonesia.
Kedudukan Bahasa Indonesia
A. Sebagai Bahasa Nasional
Bahasa Indonesia dalam kehidupan berbangsa dan bernegara juga memiliki kedudukan yaitu sebagai bahasa nasional, dimulai sejak Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928. Bahasa Indonesia mempunyai fungsi yang sangat penting :
1. Lambang kebanggaan bangsa
2. Lambang identitas nasional
3. Alat perhubungan anta warga, daerah dan budaya
4. Alat yang memungkinkan penyatuan berbagai suku bangsa dengan latar belakang sosial budaya dan
bahasanya masing-masing ke dalam kesatuan kebangsaan Indonesia
B. Sebagai Bahasa Negara
Ini tercantum dalam UUD 1945. Bahasa Indonesia memilik fungsi sebagai berikut :
1. Bahasa resmi kenegaraan
2. Bahasa pengantar resmi di lembaga pendidikan
3. Bahasa resmi didalam perhubungan pada tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan
pelaksanaan pembangunan serta pemerintah
4. Bahasa resmi didalam pengembangan kebudayaan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan serta teknologi
modern.
SUMBER :
http://carapedia.com/pengertian_definisi_bahasa_menurut_para_ahli_info494.html
http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=alat%20komunikasi%20bahasa&source=web&cd=1&cad=rja&ved=0CB0QFjAA&url=http%3A%2F%2Ft_wahyu.staff.gunadarma.ac.id%2FDownloads%2Ffiles%2F4761%2FBAB1.htm&ei=Hp9vUO7HA4iHrAftnIHIBA&usg=AFQjCNHIWr1iATMMuzlVqJdTE4fFbgrf0g
http://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi_nonverbal
http://jaririndu.blogspot.com/2012/01/sejarah-perkembangan-bahasa-indonesia.html
http://kadek-adi.blogspot.com/2011/11/kedudukan-dan-fungsi-bahasa-indonesia.html
Minggu, 03 Juni 2012
Kelompok Dalam Organisasi
Kelompok dalam Organisasi
Perlibatan kelompok dalam organisasi dapat dilakukan dengan mekanisme pembagian atas individu-individu agar membentuk suatu kumpulan yang mempunyai suatu pola dan sistem kerja.
Definisi Kelompok
Kelompok didefinisikan sebagai dua atau lebih individu yang saling bergantung dan bekerja sama, yang secara bersama berupaya mencapai satu tujuan. Kelompok kerja adalah kelompok yang para anggotanya saling berinteraksi terutama untuk saling berbagi informasi untuk membuat keputusan guna membantu satu sama lain dalam wilayah kewenangannya masing-masing.
Peran Individu dalam Kelompok
Perlibatan partisipasi individu dalam organisasi menjadi lebih penting ketika organisasi tersebut memulai suatu fungsi karena tanpa keterlibatannya kegunaan atau fungsional organisasi tersebut tidak akan berjalan sebagaimana mestinya.
Masing-masing individu tersebut didalam suatu organisasi mempunyai peran yang beragam dan mempunyai keterikatan terhadap suatu wadah, yaitu organisasi. Individu merupakan komponen vital dalam suatu organisasi tetapi tidak efisien jika individu ingin mencapai suatu tujuan organisasi. Karena individu tidak mempunyai struktur dan sistem untuk mencapai suatu tujuan organisasi.
Kelompok Formal
Organisasi formal ini merupakan organisasi yang dengan sengaja direncanakan dan strukturnya secara tegas disusun. Organisasi formal harus memiliki tujuan. Tujuan organisasi ini akan menentukan struktur organisasinya. Jadi, struktur organisasi merupakan suatu kerangka yang menunjukan seluruh kegiatan-kegiatan untuk pencapaian tujuan organisasi, hubungan antar fungsi-fungsi, serta wewenang dan tanggung jawabnya.
Kelompok NonFormal
Organisasi nonformal memainkan penting dalam dinamika perilaku organisasi. Organisasi nonformal berdiri diatas struktur yang tidak jelas. Alasan utama terbentuknya organisasi nonformal adalah untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan manusiawi yang tidak sepenuhnya dapat dipuaskan oleh organisasi formal.
Pengalaman dalam Berkelompok
Saat diperkuliahan dosen memberika tugas berkelompok. Salah satu teman saya ditunjuk sebagai ketua kelompok. Dosen memberikan materi untuk dipresentasikan. Ketua kelompok membagi tugas kepada anggotanya untuk mencari materi yang sudah diberikan oleh dosen. Disini saya belajar untuk berkelompok, bekerja sama dengan anggota-anggota yang lain, dan semua pekerjaan terasa ringan jika dikerjakan bersama-sama.
Perlibatan kelompok dalam organisasi dapat dilakukan dengan mekanisme pembagian atas individu-individu agar membentuk suatu kumpulan yang mempunyai suatu pola dan sistem kerja.
Definisi Kelompok
Kelompok didefinisikan sebagai dua atau lebih individu yang saling bergantung dan bekerja sama, yang secara bersama berupaya mencapai satu tujuan. Kelompok kerja adalah kelompok yang para anggotanya saling berinteraksi terutama untuk saling berbagi informasi untuk membuat keputusan guna membantu satu sama lain dalam wilayah kewenangannya masing-masing.
Peran Individu dalam Kelompok
Perlibatan partisipasi individu dalam organisasi menjadi lebih penting ketika organisasi tersebut memulai suatu fungsi karena tanpa keterlibatannya kegunaan atau fungsional organisasi tersebut tidak akan berjalan sebagaimana mestinya.
Masing-masing individu tersebut didalam suatu organisasi mempunyai peran yang beragam dan mempunyai keterikatan terhadap suatu wadah, yaitu organisasi. Individu merupakan komponen vital dalam suatu organisasi tetapi tidak efisien jika individu ingin mencapai suatu tujuan organisasi. Karena individu tidak mempunyai struktur dan sistem untuk mencapai suatu tujuan organisasi.
Kelompok Formal
Organisasi formal ini merupakan organisasi yang dengan sengaja direncanakan dan strukturnya secara tegas disusun. Organisasi formal harus memiliki tujuan. Tujuan organisasi ini akan menentukan struktur organisasinya. Jadi, struktur organisasi merupakan suatu kerangka yang menunjukan seluruh kegiatan-kegiatan untuk pencapaian tujuan organisasi, hubungan antar fungsi-fungsi, serta wewenang dan tanggung jawabnya.
Kelompok NonFormal
Organisasi nonformal memainkan penting dalam dinamika perilaku organisasi. Organisasi nonformal berdiri diatas struktur yang tidak jelas. Alasan utama terbentuknya organisasi nonformal adalah untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan manusiawi yang tidak sepenuhnya dapat dipuaskan oleh organisasi formal.
Pengalaman dalam Berkelompok
Saat diperkuliahan dosen memberika tugas berkelompok. Salah satu teman saya ditunjuk sebagai ketua kelompok. Dosen memberikan materi untuk dipresentasikan. Ketua kelompok membagi tugas kepada anggotanya untuk mencari materi yang sudah diberikan oleh dosen. Disini saya belajar untuk berkelompok, bekerja sama dengan anggota-anggota yang lain, dan semua pekerjaan terasa ringan jika dikerjakan bersama-sama.
Senin, 30 April 2012
Teori Pengambilan Keputusan
Definsi
2. Menurut Marry Fallet : sesuatu atau sebagai hukum situasi
3. Menurut James A.F Stoner : pemilihan diantara alternatif-alternatif
4. Menurut Prof.Dr.Prajudi Atmosudirjo, SH. : suatu pengakhiran daripada proses pemikiran tentang suatu masalah atau problem untuk menjawab pertanyaan apa yang harus diperbuat guna mengatasi masalah tersebut dengan menjatuhkan pilihan pada suatu alternatif.
2. Menurut S.P Siaigan : suatu pendekatan yang sistematis terhadap hakikat alternatif yang dihadapi dan mengambil tindakan yang menurut perhitungan merupakan tindakan yang paling tepat
3. Menurut James A.F Stoner : proses yang digunakan untuk memilih suatu tindakan sebagai cara pemecahan masalah
Terdapat beberapa jenis keputusan dalam proses pengambilan keputusan yang harus diambil oleh level manajemen diperusahaan jenis keputusan terdiri atas :
1. Keputusan Strategis
2. Keputusan Taktis
3. Keputusan Operasional
Berdasarkan tersedianya pemecahan masalah, jenis keputusan yang muncul adalah :
1. Terprogram : keputusan yang dirumuskan dengan cermat dan cukup sering diulangi sehingga aturan keputusan dapat dirumuskan. Aturan-aturan dapat diuraikan sebelumnya, dan karena itu aturan-aturan tersebut biasanya dapat diberi kode untuk pengolahan komputer. Penggunaan komputer untuk mengolah aturan-aturan keputusan terprogram merupakan suatu pra pemilihan oleh seseorang pengambil keputusan mengani bagaimana keputusan harus diambil untuk waktu yang akan datang.
2. Tidak Terprogram : keputusan ini tidak sering diulang atau dapat dikatakan keputusan ini sangat berbeda disetiap pengulangannya, sehingga tidak dapat dikembangkan suatu model umum sebagai suatu dasar untuk memrogramnya.
A. Pengertian Keputusan
1. Menurut Ralp C Davis : hasil pemecahan masalah yang dihadapinya dengan tegas2. Menurut Marry Fallet : sesuatu atau sebagai hukum situasi
3. Menurut James A.F Stoner : pemilihan diantara alternatif-alternatif
4. Menurut Prof.Dr.Prajudi Atmosudirjo, SH. : suatu pengakhiran daripada proses pemikiran tentang suatu masalah atau problem untuk menjawab pertanyaan apa yang harus diperbuat guna mengatasi masalah tersebut dengan menjatuhkan pilihan pada suatu alternatif.
B. Pengertian Pengambilan Keputusan
1. Menurut George R. Terry : pemilihan alternatif perilaku2. Menurut S.P Siaigan : suatu pendekatan yang sistematis terhadap hakikat alternatif yang dihadapi dan mengambil tindakan yang menurut perhitungan merupakan tindakan yang paling tepat
3. Menurut James A.F Stoner : proses yang digunakan untuk memilih suatu tindakan sebagai cara pemecahan masalah
C. Pengertian Teori Pengambilan Keputusan
Teori-teori atau teknik-teknik atau pendekatan-pendekatan yang digunakan dalam suatu proses pengambilan keputusan.Jenis Keputusan
Terdapat beberapa jenis keputusan dalam proses pengambilan keputusan yang harus diambil oleh level manajemen diperusahaan jenis keputusan terdiri atas :
1. Keputusan Strategis
2. Keputusan Taktis
3. Keputusan Operasional
Berdasarkan tersedianya pemecahan masalah, jenis keputusan yang muncul adalah :
1. Terprogram : keputusan yang dirumuskan dengan cermat dan cukup sering diulangi sehingga aturan keputusan dapat dirumuskan. Aturan-aturan dapat diuraikan sebelumnya, dan karena itu aturan-aturan tersebut biasanya dapat diberi kode untuk pengolahan komputer. Penggunaan komputer untuk mengolah aturan-aturan keputusan terprogram merupakan suatu pra pemilihan oleh seseorang pengambil keputusan mengani bagaimana keputusan harus diambil untuk waktu yang akan datang.
2. Tidak Terprogram : keputusan ini tidak sering diulang atau dapat dikatakan keputusan ini sangat berbeda disetiap pengulangannya, sehingga tidak dapat dikembangkan suatu model umum sebagai suatu dasar untuk memrogramnya.
Jumat, 23 Maret 2012
Perbedaan Wewenang dan Kekuasaan
Kekuasaan
Kekuasaan diartikan sebagai kemampuan yang dimiliki oleh suatu pihak yang digunakan untuk memengaruhi pihak lain, untuk mencapai apa yang diinginkan oleh pemegang kekuasaan. Max Weber dalam bukunya Wirtschaft und Gesselshaft menyatakan, kekuasaan adalah kemampuan untuk, dalam suatu hubungan sosial, melaksanakan kemauan sendiri meskipun mengalami perlawanan. Pernyataan ini menjadi rujukan banyak ahli, seperti yang dinyatakan Harold D. Laswell dan A. Kaplan,” Kekuasaan adalah suatu hubungan dimana seseorang atau kelompok dapat menentukan tindakan seseorang atau kelompok lain kearah tujuan pihak pertama.”
Kewenangan
Kewenangan (authority) adalah hak untuk melakukan sesuatu atau memerintah orang lain untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu agar tercapai tujuan tertentu. Kewenangan biasanya dihubungkan dengan kekuasaan. Penggunaan kewenangan secara bijaksana merupakan faktor kritis bagi efektevitas organisasi.
Kewenangan digunakan untuk mencapai tujuan pihak yang berwenang. Karena itu, kewenangan biasanya dikaitkan dengan kekuasaan. Robert Bierstedt menyatakan dalam bukunya an analysis of social power , bahwa kewenangan merupakan kekuasaan yang dilembagakan. Seseorang yang memiliki kewenangan berhak membuat peraturan dan mengharapkan kepatuhan terhadap peraturannya.
Kekuasaan diartikan sebagai kemampuan yang dimiliki oleh suatu pihak yang digunakan untuk memengaruhi pihak lain, untuk mencapai apa yang diinginkan oleh pemegang kekuasaan. Max Weber dalam bukunya Wirtschaft und Gesselshaft menyatakan, kekuasaan adalah kemampuan untuk, dalam suatu hubungan sosial, melaksanakan kemauan sendiri meskipun mengalami perlawanan. Pernyataan ini menjadi rujukan banyak ahli, seperti yang dinyatakan Harold D. Laswell dan A. Kaplan,” Kekuasaan adalah suatu hubungan dimana seseorang atau kelompok dapat menentukan tindakan seseorang atau kelompok lain kearah tujuan pihak pertama.”
Kewenangan
Kewenangan (authority) adalah hak untuk melakukan sesuatu atau memerintah orang lain untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu agar tercapai tujuan tertentu. Kewenangan biasanya dihubungkan dengan kekuasaan. Penggunaan kewenangan secara bijaksana merupakan faktor kritis bagi efektevitas organisasi.
Kewenangan digunakan untuk mencapai tujuan pihak yang berwenang. Karena itu, kewenangan biasanya dikaitkan dengan kekuasaan. Robert Bierstedt menyatakan dalam bukunya an analysis of social power , bahwa kewenangan merupakan kekuasaan yang dilembagakan. Seseorang yang memiliki kewenangan berhak membuat peraturan dan mengharapkan kepatuhan terhadap peraturannya.
Peranan Staff dalam Organisasi
Pengertian Staf
Staf yaitu orang yang diangkat/ditunjuk sesuai dengan keahliannya untuk melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya. Dimaklumi bahwa dalam suatu organisasi pimpinanlah yang bertanggungjawab akan pelaksanaan tugas-tugas organisasi, tapi tidak berarti ia harus mengambil alih semua tugas tersebut. Dalam pelaksanaan tugas pimpinan dapat menunjuk staf (orang lain) untuk mengerjakannya dengan pemberian wewenang dan pembahagian tanggung jawab. Pada waktu-waktu tertentu pimpinan juga boleh membentuk panitia yang berfungsi sebagai staf atau sejumlah orang yang diangkat dan dipilih guna mempertimbangkan persoalan yang diajukan kepadanya (pimpin-an).
Tugas staf adalah: memberikan layanan dan nasehat kepada manager/pimpinan sesuai dengan keahlian yang dimilikinya. Peran staf bukan sekedar pelaksana perintah pimpinan namun staf berperan sebagai pembantu pimpinan. 6 pokok kwalifikasi seorang staf sebagai berikut:
1. Memiliki pengetahuan yang luas tentang orgasisasi
2. Mempunyai sifat-sifat kepribadian seperti kesetiaan, tenaga yang besar, kesehatan, inisiatif, pertimbangan yang baik dan pandai bergaul
3. Mempunyai semangat kerja sama dan ramah tamah
4. Kestabilan emosi dan tingkah laku yang sopan
5. Kesederhanaan
6. Kemauan baik dan optimistis
Fungsi Staf
1. Dengan makin berkembangnya perusahaan kekompleksan fungsi yang perlu untuk pelaksanaan tugas berkembang lebih cepat sehingga manajemen perlu bantuan melalui spesialisasi fungsi yang disebut staf
2. Penciptaan fungsi staf atau fungsi sekunder ini dengan mendiferensiasikan kegiatan ke luar dari rantai komando.
3. Fungsi staf membantu dan memperlancar kerja fungsi garis.
4. Agar fungsi staf bermanfaat harus jelas fungsinya, dibatasi jumlahnya, tugas pimpinan memang meningkat, staf diberi informasi yang diperlukan, dimintai nasihat, didorong berinisiatif.
Macam-macam staf
Staf yaitu orang yang diangkat/ditunjuk sesuai dengan keahliannya untuk melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya. Dimaklumi bahwa dalam suatu organisasi pimpinanlah yang bertanggungjawab akan pelaksanaan tugas-tugas organisasi, tapi tidak berarti ia harus mengambil alih semua tugas tersebut. Dalam pelaksanaan tugas pimpinan dapat menunjuk staf (orang lain) untuk mengerjakannya dengan pemberian wewenang dan pembahagian tanggung jawab. Pada waktu-waktu tertentu pimpinan juga boleh membentuk panitia yang berfungsi sebagai staf atau sejumlah orang yang diangkat dan dipilih guna mempertimbangkan persoalan yang diajukan kepadanya (pimpin-an).
Tugas staf adalah: memberikan layanan dan nasehat kepada manager/pimpinan sesuai dengan keahlian yang dimilikinya. Peran staf bukan sekedar pelaksana perintah pimpinan namun staf berperan sebagai pembantu pimpinan. 6 pokok kwalifikasi seorang staf sebagai berikut:
1. Memiliki pengetahuan yang luas tentang orgasisasi
2. Mempunyai sifat-sifat kepribadian seperti kesetiaan, tenaga yang besar, kesehatan, inisiatif, pertimbangan yang baik dan pandai bergaul
3. Mempunyai semangat kerja sama dan ramah tamah
4. Kestabilan emosi dan tingkah laku yang sopan
5. Kesederhanaan
6. Kemauan baik dan optimistis
Fungsi Staf
1. Dengan makin berkembangnya perusahaan kekompleksan fungsi yang perlu untuk pelaksanaan tugas berkembang lebih cepat sehingga manajemen perlu bantuan melalui spesialisasi fungsi yang disebut staf
2. Penciptaan fungsi staf atau fungsi sekunder ini dengan mendiferensiasikan kegiatan ke luar dari rantai komando.
3. Fungsi staf membantu dan memperlancar kerja fungsi garis.
4. Agar fungsi staf bermanfaat harus jelas fungsinya, dibatasi jumlahnya, tugas pimpinan memang meningkat, staf diberi informasi yang diperlukan, dimintai nasihat, didorong berinisiatif.
Macam-macam staf
1. Staf pribadi / Staf Penasihat (personal staf )
Staf penasihat , dibentuk untuk memberikan saran, bantuan, dan jasa kepada seorang manajer. Staf penasihat juga memberikan saran-saran kepada pimpinan terhadap semua bidang yang menjadi tugas dan tanggung jawab pimpinan. Apabila diperlukan manajer dapat menunjuk atau mengangkat staf penasihat dalam bidang perencanaan, pengorganisasian, pemberian motivasi, pengawasan, dan pengambilan keputusan.
2. Staf Spesialis / Pelayanan
Memberikan saran, konsultasi, bantuan, dan melayani seluruh lini dan unsur organisasi. Bertanggung jawab ke tingkatan-tingkatan organisasi yang bermacam-macam, seperti tingkatan divisi, tingkatan bagian, ataupun tingkatan cabang yang berdiri sendiri. Fungsi utama staf pelayanan adalah memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya dalam bentuk kegiatan-kegiatan operasional, bukan memberikan saran atau pertimbangan. Staf ini sering di sebut asisten yang mempunyai tugas bermaca-macam untuk satu atasan dan biasanya bersifat generalis. umumnya ini diperbantukan manajer tingkat tinggi (top manajer).
sman28jkt.sch.id/userfiles/file/STAF.doc
Jumat, 13 Januari 2012
Tugas Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi tingkah laku yang mengandung indikasi serangkaian tugas yang perlu dilaksanakan oleh seorang pemimpin.
Tugasnya adalah : 1) Membangkitkan kepercayaan dan loyalitas bawahan; 2) Mengkomunikasikan gagasan kepada orang lain; 3) Dengan berbagai cara mempengaruhi orang lain; 4) Seorang pemimpin adalah seorang besar yang dikagumi dan mempesona dan dibanggakan oleh para bawahan.
Macam Gaya Kepemimpinan : Kepemimpinan Otokratis : kepemimpinan yang dilakukan oleh seorang pemimpin dengan perilaku otoriter.
Kepemimpinan Demokratis : kepemimpinannya sebagai indikator, hubungan dengan bawahannya bukan sebagai majikan terhadap pembantunya, melainkan sebagai saudara tua diantara temen-teman sekerjanya.
Kepemimpinan Laissez-Faire (Kendali Bebas) : pemimpin yang secara keseluruhan memberikan karyawannya atau kelompok kebebasan dalam pembuatan keputusan dan menyelesaikan pekerjaan menurut cara yang menurut karyawannya paling sesuai.
Jika saya jadi pemimpin saya lebih memilih gaya Kepemimpinan Demokratis karena sbg pemimpin dengan gaya ini kita lebih seperti saudara.
Tugasnya adalah : 1) Membangkitkan kepercayaan dan loyalitas bawahan; 2) Mengkomunikasikan gagasan kepada orang lain; 3) Dengan berbagai cara mempengaruhi orang lain; 4) Seorang pemimpin adalah seorang besar yang dikagumi dan mempesona dan dibanggakan oleh para bawahan.
Macam Gaya Kepemimpinan : Kepemimpinan Otokratis : kepemimpinan yang dilakukan oleh seorang pemimpin dengan perilaku otoriter.
Kepemimpinan Demokratis : kepemimpinannya sebagai indikator, hubungan dengan bawahannya bukan sebagai majikan terhadap pembantunya, melainkan sebagai saudara tua diantara temen-teman sekerjanya.
Kepemimpinan Laissez-Faire (Kendali Bebas) : pemimpin yang secara keseluruhan memberikan karyawannya atau kelompok kebebasan dalam pembuatan keputusan dan menyelesaikan pekerjaan menurut cara yang menurut karyawannya paling sesuai.
Jika saya jadi pemimpin saya lebih memilih gaya Kepemimpinan Demokratis karena sbg pemimpin dengan gaya ini kita lebih seperti saudara.
Langganan:
Postingan (Atom)